Senin, 29 Agustus 2016

Dipanggil untuk Menjadi Pemimpin

Dipanggil Untuk Menjadi Pemimpin.
kita semua adalah pemimpin, Pemimpin dimulai dari kepemimpinan diri. Dengan mengenali diri sendiri dan menjadi diri sendiri. Menerima diri ,baik kekurangan maupun kelebihan. Menjadi pemimpin adalah proses yang tak pernah usai, merupakan sebuah perjalanan. Menjadi pemimpin bukan melulu siapa aku dan apa jabatanku. Menjadi pemimpin adalah mengenai apa yang aku lakukan. Pemimpin yang mau melayani. Pemimpin yang tersentuh, mau untuk mendengarkan yang dipimpin. Ya dipanggil untuk menjadi pemimpin, tak cukup hanya menerima anugerah saja , kita mesti  menanggapi anugerah tersebut dengan selalu memiliki kehendak untuk memperbaharui diri terus menerus , berkehendak untuk menjadi lebih dan lebih baik lagi yess, semangat magis namanya. Seorang pemimpin mesti merefleksikan pengalaman setiap harinya, agar hari demi hari dapat menjalani hidup perutusaan yang semakin baik dan bermakna. Tantangan terbesar pemimpin saat ini adalah kecenderungan manusia untuk mementingkan diri sendiri. Teknologi semakin mengaburkan arti relasi. Maka dibutuhkan cinta. Cinta untuk dapat berelasi dan bersinergi dengan sesama. Kepercayaan dibutuhkan untuk membangun team work yang baik. Karena setiap pribadi akan dapat melakukan yang terbaik bila diberi kepercayaan dan dimanusiakan.
Seorang pemimpin mesti terbiasa untuk memulai sesuatu dari akhir, membangun visi agar tak terombang ambing oleh dunia dan segala kenikmatan yang ditawarkannya. Visi tujuan bersama adalah hal yang akan menggerakkan setiap pribadi untuk bergerak dan berubah. Berusaha mewujudkkannya, pasti ada tantangan dan jalan yang tak mudah. Ketika visi  belum tercapai atau mendapatkan pengahalang yang sulit dilewati jangan menyerah dan yakinlah. Bila keadaan atau tradisi tak mendukung lihatlah celah, lihatlah peluang yang bisa dimanfaatkan untuk tercapainya visi." Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan", kata seorang bijak.
Kita pemimpin , penentu dan pencipta masa depan !

Dan ingatlah slalu, Jadilah Manusia Sejati Penuh Cinta dan Pengabdian. Manusia sejati yang hidup bersama orang lain dan untuk orang lain. Dengan begitu kita Memuliakan nama Tuhan yang lebih besar.
29-8-2016

1 komentar:

  1. Baca artikelmu bikin nyesek.... Pgn memperbaiki hidup lbh baik lagi. Terimakasih Gbu

    BalasHapus