Soal latihan ulangan akhir semester ganjil matematika wajib
pada link berikut :
https://drive.google.com/open?id=0B1mjc0XJKEZ7WGs3a0I5YTZ4UWs
REFLECTION FOR LEARNING
Tulisan pribadiku, refleksi atas pergulatan hidup di dunia pendidikan orang - orang muda. Semoga bermanfaat bagi pembaca, setidaknya bagi diriku untuk mengingat peristiwa dan pengalaman hidup yang luar biasa ini.
Selasa, 22 November 2016
Selasa, 04 Oktober 2016
SOAL LATIHAN PERTIDAKSAMAAN RASIONAL DAN IRASIONAL
Berikut ini adalah soal latihan untuk memahami pertidaksamaan rasional dan irasional.
Pada tahun 1945 George Polya menulis buku yang berjudul "How To Solve It".
Menurut Polya dalam buku tersebut, untuk memecahkan masalah terdapat 4 tahapan yaitu :
1. Memahami Masalah
Memahami masalah dengan mencermati apa yang diketahui, informasi atau data apa saja yang dimiliki dari masalah tersebut. Mengetahui apa inti masalah , apa yang ditanyakan ? Step ini sangat penting, pemahaman akan masalah mempengaruhi langkah atau keputusan atau tindakan yang akan diambil.
2. Membuat Rencana / Plan
Setelah memahami masalah, langkah berikutnya adalah berpikir , membuat rencana, langkah apa yang akan ditempuh untuk menyelesaikannya.
3. Lakukan rencana itu ( Doing )
Plan rencana yang dibuat di dalam pikiran dilakukan. Kalau dalam konteks matematika ya semestinya dengan melakukanm operasi aljabar. Banyak dari kita berhenti pada tataran konsep rencana saja, keberanian untuk mencoba melaksanakan rencana itu yang akan membuat masalah dapat terselesaikan.
4. Cek ( lihat Kembali )
Evaluasi tahapan terakhir dalam pemecahan masalah. Mengecek kembali apakah apa yang sudah dilakukan sudah menyelesaikan masalah atau belum, sudah menjawab apa yang menjadi pertanyaan atau belum. Proses ini yang sering kita lupakan, kita seringkali terlalu percaya diri bahwa masalah tersebut telah terselesaikan padahal hal tersebut belum di cek.
Selamat belajar !!
Link Download
https://drive.google.com/open?id=0B1mjc0XJKEZ7NXpyczljbDBBTUk
Sabtu, 24 September 2016
Wahai kau guru brengsek...
Tak pantas kau pasang foto itu...
Anda adalah role model...
Teladan murid muridmu...
Kau harus santun ....
Good looking...
Kau harus berwibawa dan mempesona
Iya karna kau adalah teladan bagi mereka..
Itu yang penting...
Karna masyarakat kita melihat sesuatu dari permukaan bukan kedalaman
Yang penting kamu good looking
Masalah value apa yang kau perjuangkan dan kau ajarkan pada anak didik mu nomer sekian..
Yang penting rapi , seragam sedap dipandang...
Yang penting bisa berkompromi...ya semacam kiak kiuk... ya yang penting semua gembira...
Bukankah sekolah itu tujuannya menyenangkan siswa... jadi ya bikin lah aturan yang populis saja.
Kalau memang anak didik mu tak tahan rasa sakit ya ga usah lah kau bawa mereka kesitu,, kalau yang dikehendaki rasa nyaman ya berilah, anda pasti jadi guru yang akan disukai semua muridmu...
Ga usah mikir perubahan, lha wong perubahan itu menyakitkan., semua tak menghendaki itu di jaman ini, iya karena jaman ini adalah jamanya instan dan kenikamatan..
Tak usahlah kau melawan arus,, sia sia belaka, sepertinya dunia memang sudah digariskan oleh Tuhan ,entah Tuhan yang mana, untuk jadi seperti ini, dunia dimana manusia kehilangan kemanusiaannya,,,kenikmatan yang menjadi berhalanya.
Seharusnya kau tau itu wahai guru brengsek !
Refleksi bar ngumbahi.
Minggu 25 September 2016
Tak pantas kau pasang foto itu...
Anda adalah role model...
Teladan murid muridmu...
Kau harus santun ....
Good looking...
Kau harus berwibawa dan mempesona
Iya karna kau adalah teladan bagi mereka..
Itu yang penting...
Karna masyarakat kita melihat sesuatu dari permukaan bukan kedalaman
Yang penting kamu good looking
Masalah value apa yang kau perjuangkan dan kau ajarkan pada anak didik mu nomer sekian..
Yang penting rapi , seragam sedap dipandang...
Yang penting bisa berkompromi...ya semacam kiak kiuk... ya yang penting semua gembira...
Bukankah sekolah itu tujuannya menyenangkan siswa... jadi ya bikin lah aturan yang populis saja.
Kalau memang anak didik mu tak tahan rasa sakit ya ga usah lah kau bawa mereka kesitu,, kalau yang dikehendaki rasa nyaman ya berilah, anda pasti jadi guru yang akan disukai semua muridmu...
Ga usah mikir perubahan, lha wong perubahan itu menyakitkan., semua tak menghendaki itu di jaman ini, iya karena jaman ini adalah jamanya instan dan kenikamatan..
Tak usahlah kau melawan arus,, sia sia belaka, sepertinya dunia memang sudah digariskan oleh Tuhan ,entah Tuhan yang mana, untuk jadi seperti ini, dunia dimana manusia kehilangan kemanusiaannya,,,kenikmatan yang menjadi berhalanya.
Seharusnya kau tau itu wahai guru brengsek !
Refleksi bar ngumbahi.
Minggu 25 September 2016
Kamis, 15 September 2016
Pendidikan Semestinya Berdaya Ubah
Tujuan pendidikan adalah perubahan. Tentu idealismenya adalah perubahan manusia ke arah yang lebih baik, sebab perubahan tak mesti baik. Berubah ke arah yang mana ? Yang baik tu yang seperti apa ?
Menurut Pater Driyarkara SJ pendidikan untuk memanusiakan manusia. Lha apa belum manusia kog harus dimanusiakan ? , manusia yang ideal , manusia yang sejati itu yang seperti apa ?. Wah kog jadi malah banyak pertanyaan ini. Ahh ya mestinya manusia yang baik pokoknya. Yang baik tu yang seperti apa, aduh pertanyaannya kog ngejar terus sih. Hmm ya mestinya kita bertanya dengan yang namanya hati nurani. Hati nurani atau conscience itulah yang merupakah anugerah Tuhan yang diberikan pada manusia bukan makhluk lainnya. Hati nurani lah yang akan membisiki kita untuk tahu bertindak mana yang benar dan mana yang tidak benar. Lha ini mau bahas apa kog jadi ngoyoworo. Iya sih membicarakan kemanusiaan tu ya memang tak ada habisnya, bisa bisa kita malah lupa bertindak karena kebanyakan bicara heu heu.
Kembali ke laptop ehh itu milik orang, kembali ke manusia sejati tadi maksutnya. Seorang filusuf yang terkenal sejak jaman yunani kuno sampai sekarang yaitu Aristoteles, wuiih eksis benar ya orang ini, ya jelaslah pemikiran pemikiran filsafat memang melampaui jaman, karena mencari yang mendasar sehingga kini pun masih relevan. Pemikiran Aristoteles tentang manusia sejati adalah sebagai berikut " Menghindari rasa sakit dan mengejar kenikmatan adalah apa yang manusia dan binatang miliki, ketika hidup kita berfokus kesitu maka akan menggagalkan usaha kita untuk menjadi manusia sejati ( manusia sejati, Magniz Suseno). Wah lha apa harus Uga Hari Mesu Budi, haduh urip pisan kog ra golek seneng e ae to, protes keras!. Ya ga harus gitu juga kale, ya intinya tu ya kita manusia mesti itu lhoo menahan sifat dan kehendak kebinatang binatangannya. Lha nyambung, disitulah proses pendidikan berlangsung untuk perubahan manusia dan perubahan sosial. Merubah manusia agar tak kebinatang binatangan , tentu arahnya adalah keadilan dan kedamaiaan yang kita semua rindukan. Ooo jadi ngeh , brarti pendidikan diarahkan agar mampu melahirkan orang yang bijaksana dan memperjuangkan keadilan.
Perubahan bukan hal yang mudah dilakukan dan diterima, karena memang yang namanya berubah itu membutuhkan rasa sakit. Sangat kontradiksi dengan konteks jaman ini, ketika hedonisme menjadi gaya hidup. Disitulah tantangan pendidikan di era ini. Yang namanya perubahan ada dua faktor penting yang mengiringinya yaitu perubahan adalah proses dan perubahan membutuhkan keterlibatan hati. (Dalam Sang Guru Sang Peziarah, Mintara Sufiyanta SJ).Yang pertama, Memang benar perubahan adalah sebuah proses bukan barang jadi. Manusia terus bergerak , maka dalam Pendidikan muncul instilah pendidikan sepanjang hayat (long life education). Seumur hidupnya manusia akan belajar untuk berubah yang tentunya ke arah semakin manusiawi tadi.
Yang kedua, untuk sebuah perubahan membutuhkan keterlibatan hati. Yang namanya proses pendidikan baik itu terjadi di sekolah , keluarga atau masyarakat adalah sebuah relasi kemanusiaan. Di sekolah misalnya , relasi yang terjalin antara guru dengan murid atau murid dengan murid. Dalam proses itu terdapat hubungan manusiawi, dan setiap hubungan manusiawi pasti membutuhkan hati. Dengan hati itulah manusia akan memaknai pengalaman relasi dalam proses pendidikan. Bayangkan saja kalau relasi itu tak melibatkan hati, kita hanya akan menjadi seperti mesin yang jauh dari pemanusiaan itu sendiri.
Tantangan berat bagi pendidikan khususnya sekolah masa kini . Sekolah mestinya perlu berefleksi diri , sudahkah terjadi relasi manusiawi dengan hati, atau malah terjebak kedalam relasi berupa transaksi / jual beli nilai semata.
Semoga kita semakin dimampukan untuk menjalin relasi dengan hati dalam setiap proses pendidikan yang ada dan berani secara konsisten untuk mengupayakan perubahan agar semakin manusiawi.
Perubahan melalui hal - hal kecil dari diri kita masing masing dan menjadikannya sebagai kebiasaan atau cara hidup.
Senin, 29 Agustus 2016
Dipanggil untuk Menjadi Pemimpin
Dipanggil Untuk Menjadi Pemimpin.
kita semua adalah pemimpin, Pemimpin dimulai dari kepemimpinan diri. Dengan mengenali diri sendiri dan menjadi diri sendiri. Menerima diri ,baik kekurangan maupun kelebihan. Menjadi pemimpin adalah proses yang tak pernah usai, merupakan sebuah perjalanan. Menjadi pemimpin bukan melulu siapa aku dan apa jabatanku. Menjadi pemimpin adalah mengenai apa yang aku lakukan. Pemimpin yang mau melayani. Pemimpin yang tersentuh, mau untuk mendengarkan yang dipimpin. Ya dipanggil untuk menjadi pemimpin, tak cukup hanya menerima anugerah saja , kita mesti menanggapi anugerah tersebut dengan selalu memiliki kehendak untuk memperbaharui diri terus menerus , berkehendak untuk menjadi lebih dan lebih baik lagi yess, semangat magis namanya. Seorang pemimpin mesti merefleksikan pengalaman setiap harinya, agar hari demi hari dapat menjalani hidup perutusaan yang semakin baik dan bermakna. Tantangan terbesar pemimpin saat ini adalah kecenderungan manusia untuk mementingkan diri sendiri. Teknologi semakin mengaburkan arti relasi. Maka dibutuhkan cinta. Cinta untuk dapat berelasi dan bersinergi dengan sesama. Kepercayaan dibutuhkan untuk membangun team work yang baik. Karena setiap pribadi akan dapat melakukan yang terbaik bila diberi kepercayaan dan dimanusiakan.
Seorang pemimpin mesti terbiasa untuk memulai sesuatu dari akhir, membangun visi agar tak terombang ambing oleh dunia dan segala kenikmatan yang ditawarkannya. Visi tujuan bersama adalah hal yang akan menggerakkan setiap pribadi untuk bergerak dan berubah. Berusaha mewujudkkannya, pasti ada tantangan dan jalan yang tak mudah. Ketika visi belum tercapai atau mendapatkan pengahalang yang sulit dilewati jangan menyerah dan yakinlah. Bila keadaan atau tradisi tak mendukung lihatlah celah, lihatlah peluang yang bisa dimanfaatkan untuk tercapainya visi." Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan", kata seorang bijak.
Kita pemimpin , penentu dan pencipta masa depan !
Dan ingatlah slalu, Jadilah Manusia Sejati Penuh Cinta dan Pengabdian. Manusia sejati yang hidup bersama orang lain dan untuk orang lain. Dengan begitu kita Memuliakan nama Tuhan yang lebih besar.
29-8-2016
kita semua adalah pemimpin, Pemimpin dimulai dari kepemimpinan diri. Dengan mengenali diri sendiri dan menjadi diri sendiri. Menerima diri ,baik kekurangan maupun kelebihan. Menjadi pemimpin adalah proses yang tak pernah usai, merupakan sebuah perjalanan. Menjadi pemimpin bukan melulu siapa aku dan apa jabatanku. Menjadi pemimpin adalah mengenai apa yang aku lakukan. Pemimpin yang mau melayani. Pemimpin yang tersentuh, mau untuk mendengarkan yang dipimpin. Ya dipanggil untuk menjadi pemimpin, tak cukup hanya menerima anugerah saja , kita mesti menanggapi anugerah tersebut dengan selalu memiliki kehendak untuk memperbaharui diri terus menerus , berkehendak untuk menjadi lebih dan lebih baik lagi yess, semangat magis namanya. Seorang pemimpin mesti merefleksikan pengalaman setiap harinya, agar hari demi hari dapat menjalani hidup perutusaan yang semakin baik dan bermakna. Tantangan terbesar pemimpin saat ini adalah kecenderungan manusia untuk mementingkan diri sendiri. Teknologi semakin mengaburkan arti relasi. Maka dibutuhkan cinta. Cinta untuk dapat berelasi dan bersinergi dengan sesama. Kepercayaan dibutuhkan untuk membangun team work yang baik. Karena setiap pribadi akan dapat melakukan yang terbaik bila diberi kepercayaan dan dimanusiakan.
Seorang pemimpin mesti terbiasa untuk memulai sesuatu dari akhir, membangun visi agar tak terombang ambing oleh dunia dan segala kenikmatan yang ditawarkannya. Visi tujuan bersama adalah hal yang akan menggerakkan setiap pribadi untuk bergerak dan berubah. Berusaha mewujudkkannya, pasti ada tantangan dan jalan yang tak mudah. Ketika visi belum tercapai atau mendapatkan pengahalang yang sulit dilewati jangan menyerah dan yakinlah. Bila keadaan atau tradisi tak mendukung lihatlah celah, lihatlah peluang yang bisa dimanfaatkan untuk tercapainya visi." Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan", kata seorang bijak.
Kita pemimpin , penentu dan pencipta masa depan !
Dan ingatlah slalu, Jadilah Manusia Sejati Penuh Cinta dan Pengabdian. Manusia sejati yang hidup bersama orang lain dan untuk orang lain. Dengan begitu kita Memuliakan nama Tuhan yang lebih besar.
29-8-2016
Kamis, 25 Agustus 2016
SOAL - SOAL PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK
MANUSIA TERBENTUK OLEH KEBIASAAN
Tanpa kita sadari diri kita terbentuk oleh apa yang kita lakukan terus menerus setiap hari.
Hal yang dilakukan terus menerus akan menjadi sebuah kebiasaan.
Kebiasaan yang terbentuk bisa baik bisa juga buruk. Baik disadari atau tidak kebiasaan yang kita lakukan akan membentuk karakter kita.
Seperti yang dikatakan Aristoteles bahwa " Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang kali. Dengan demikian, kecemerlangan bukan tindakan, tetapi kebiasaan"
Tampak jelas bahwa Aristoteles menekankan bahwa kebiasaan kita yang akan menjadi karakter / jati diri kita.
Salah satu kompetensi yang dipelajari dalam matematika adalah kemampuan memecahkan masalah. Orang yang terbiasa untuk berlatih memecahkan masalah akan terbentu karakter menjadi pemecah masalah yang ulung. Belajar matematika tak cukup hanya dengan membaca dan menghafalkan rumus. Belajar matematika yang baik adalah dengan beratih memecahkan masalah. Doing matematika dengan memecahkan masalah atau mengerjakan soal.
Berikut ini adalah link latihan soal untuk teman teman kelas X yang akan maju dan berkembang dalam matematika , Selamat menikmati, Berkah Dalem.
https://drive.google.com/open?id=0B1mjc0XJKEZ7LVltYTZPbU1UZGM
Tanpa kita sadari diri kita terbentuk oleh apa yang kita lakukan terus menerus setiap hari.
Hal yang dilakukan terus menerus akan menjadi sebuah kebiasaan.
Kebiasaan yang terbentuk bisa baik bisa juga buruk. Baik disadari atau tidak kebiasaan yang kita lakukan akan membentuk karakter kita.
Seperti yang dikatakan Aristoteles bahwa " Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang kali. Dengan demikian, kecemerlangan bukan tindakan, tetapi kebiasaan"
Tampak jelas bahwa Aristoteles menekankan bahwa kebiasaan kita yang akan menjadi karakter / jati diri kita.
Salah satu kompetensi yang dipelajari dalam matematika adalah kemampuan memecahkan masalah. Orang yang terbiasa untuk berlatih memecahkan masalah akan terbentu karakter menjadi pemecah masalah yang ulung. Belajar matematika tak cukup hanya dengan membaca dan menghafalkan rumus. Belajar matematika yang baik adalah dengan beratih memecahkan masalah. Doing matematika dengan memecahkan masalah atau mengerjakan soal.
Berikut ini adalah link latihan soal untuk teman teman kelas X yang akan maju dan berkembang dalam matematika , Selamat menikmati, Berkah Dalem.
https://drive.google.com/open?id=0B1mjc0XJKEZ7LVltYTZPbU1UZGM
Langganan:
Postingan (Atom)